KOPENHAGEN - Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen pada Selasa (25/3) bertekad akan menolak apa yang ia sebut sebagai "tekanan yang tidak dapat diterima" dari Amerika Serikat terhadap Greenland.
Pernyataannya disampaikan dalam wawancara dengan stasiun televisi Denmark, TV2 dan DR, setelah Washington mengumumkan bahwa delegasi tingkat tinggi AS akan mengunjungi Greenland akhir pekan ini.
"Saya harus mengatakan bahwa tekanan yang diberikan kepada Greenland dan Denmark dalam situasi ini tidak dapat diterima. Dan kami akan menolaknya. Jelas bahwa kunjungan ini bukan tentang apa yang dibutuhkan atau diinginkan oleh Greenland," kata Frederiksen.
Delegasi AS tersebut mencakup Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz, Menteri Energi Chris Wright, serta Usha Vance, istri Wakil Presiden JD Vance.
Juru bicara Gedung Putih Brian Hughes mengatakan tujuan kunjungan ini adalah "untuk mempelajari Greenland, budayanya, sejarahnya, dan penduduknya." Namun, Frederiksen menolak klaim tersebut.
"Anda tidak bisa menyebut ini sebagai kunjungan pribadi jika di dalamnya terdapat perwakilan resmi dari negara lain," ujarnya, seraya menyoroti bahwa saat ini sedang berlangsung negosiasi pemerintahan di Greenland dan bahwa para politisi Greenland telah meminta pejabat AS untuk tidak berkunjung.
"Ini tidak bisa dilepaskan dari pernyataan dan pesan yang telah kita dengar dari pihak Amerika sejak Januari," kata Frederiksen, merujuk pada janji Presiden AS Donald Trump bahwa AS akan mengakuisisi Greenland "dengan cara apa pun."
Frederiksen mengatakan bahwa ketertarikan pemerintahan Trump terhadap pulau tersebut merupakan tantangan langsung terhadap kedaulatan Denmark.
Sebagai perdana menteri, ia menegaskan dukungannya kepada rekan-rekannya di Greenland dan menekankan bahwa kerja sama antarsekutu harus dilakukan dengan cara yang telah terjalin selama "bertahun-tahun."
"Itu harus dilakukan dengan menghormati kedaulatan negara dan integritas wilayah. Kami mendapat dukungan besar dari kawasan Nordik dan Uni Eropa. Kami memiliki sekutu, mitra dekat, dan tetangga yang mendukung kami," katanya. I tar
COMMENTS