JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto mengajak seluruh pihak untuk menghormati Presiden pendahulu karena pembangunan bangsa dicapai selama puluhan tahun dengan melanjutkan dari estafet Presiden.
"Semua yang telah bekerja keras, pendahulu-pendahulu kita. Kita sampai di sini bukan seketika. Kita sampai di sini karena perjalanan jauh. Pembangunan suatu bangsa bukan pembangunan 1 tahun, 5 tahun, 10 tahun. Pembangunan suatu bangsa adalah puluhan tahun," kata Presiden Prabowo saat memberikan arahan pada sidang kabinet di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Menurut Prabowo, seluruh pembangunan yang dinikmati saat ini merupakan buah kerja keras dari estafet Presiden, yakni dirintis oleh Presiden Pertama RI Soekarno, Presiden Ke-2 RI Soeharto, Presiden Ke-3 RI B.J. Habibie, Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, hingga Presiden Ke-7 RI Joko Widodo.
Kepala Negara pun menceritakan baru saja meresmikan 37 proyek strategis ketenagalistrikan Nasional dengan total 3,2 gigawatt (GW) yang telah dimulai sejak 2015, atau di bawah pemerintahan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo.
Menurut Presiden, alur bernegara dilakukan dengan melanjutkan perjalanan jauh (long march) antara kepemimpinan Presiden.
Presiden menekankan bahwa kontinuitas pemerintahan menjadi alur penting dalam kehidupan bernegara yang akan membawa Indonesia mencapai cita-cita besar.
"Kita ini melanjutkan suatu long march perjalanan jauh, estafet demi estafet kita terima baru nanti kita akan mencapai cita-cita kita. Saya sangat optimistis bahwa kita akan sampai ke situ," tutur Presiden.
Adapun dalam sidang kabinet hari ini, Presiden Prabowo didampingi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Di barisan yang sama dengan Presiden dan Wapres, ada jajaran menteri koordinator, kemudian di sisi kanan dan kiri ada jajaran menteri, wakil menteri.
Kemudian, Kepala BIN M. Herindra, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung ST Burhanuddin, dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, yang mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto. I tar
COMMENTS