Oleh Julang Aryowiloto MA, alumnus Universitas Paramadina, kini dosen HI di International Bali University (UNBI), Denpasar
WARSAWA- Perang Ukraina-Rusia terus berlangsung. Saya menjadi salah satu dari Tiga orang delegasi Indonesia yang merupakan dosen Universitas Bali Internasional (UNBI) untuk mengikuti serangkaian kegiatan internasional bertajuk Joint Educational Initiatives of the International Bali University and National University of Kyiv-Mohyla Academy 2024.
Perjalanan dari Warsawa ke Kiev (Kyiv) dengan kereta api melewati raungan atmosfer perang Rusia-Ukraina, suatu kenyataan getir yang harus kami alami. ''Aku bergerak/berpikir dari Warsawa ke Kiev Ukraina, maka aku ada ! '' bisik hatiku mengacu Descartes, cogito ergo sum. Semoga bermakna.
Kegiatan ke Ukraina ini sendiri diadakan di Kota Kyiv (KIEV), Ibukota Ukraina selama satu minggu mulai dari tanggal 27 Oktober hingga 2 November 2024. Meskipun status Ukraina sedang berperang dengan Rusia sejak tahun 2022 dan alarm udara tanda bahaya di wilayah Ukraina kerap berbunyi tiap hari, hal ini tidak menyurutkan niat delegasi dari Bali ini. Semua itu karena misi utama dalam kegiatan ini adalah peningkatan kerja sama baik di bidang pendidikan, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat antara Universitas Bali Internasional (UNBI) dan National University of Kyiv-Mohyla Academy (NaUKMA). Terlebih, sebelumnya sudah terdapat MoA antara kedua belah pihak.
Kegiatan ini disponsori oleh Ilko Kucheriv Democratic Initiative Foundation dan International Renaissance Foundation. Pada hari pertama, kegiatan diawali dengan agenda tur kampus NaUKMA yang merupakan salah satu universitas tertua dan bergengsi di Ukraina.
Di Kyiv, Ukraina. Delegasi Indonesia (Julang dkk) menghadiri Konferensi Demokrasi di Tengah Perang, yang dihadiri perwakilan Uni Eropa, Presiden Ukraina 2010-2015, Dubes negara-negara Eropa, dll
Dalam lawatan kampus ke kawasan Eropa Timur ini, para delegasi UNBI Indonesia melihat-lihat berbagai fasilitas yang tersedia di NaUKMA mulai dari museum latar belakang sejarah berdirinya, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dan fasilitas lainnya. Lawatan ini dipandu oleh salah satu alumni NaUKMA yang berasal dari Program Studi Sejarah. Selain itu, juga terdapat pemandu perjalanan lain yang merupakan alumni Universitas Negeri Semarang program Magister Bahasa dan Sastra Indonesia, Tanya Litvinenko.
KENANGAN: Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya Muhammad Qobidl 'Ainul Arif MA, Herdi Sahrasad dan Julang Aryowiloto MA, di kampus Sunan Ampel Surabaya beberapa tahun silam.
COMMENTS