JAKARTA-Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) mendorong siswa SMA meramaikan media dengan berita-berita positif di tengah maraknya kabar hoaks dan negatif akhir-akhir ini. Dorongan tersebut muncul saat Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Inggris menggelar pelatihan menulis rilis berita kepada sejumlah siswa SMA di Jakarta.
“Kita butuh menyumbang media dengan konten-konten berita positif yang datang dari sekolah. Caranya adalah kalian supply mereka dengan berita yang kalian buat sendiri melalui press release,” ujar Dhuha Hadiyansyah, dosen yang menjadi trainer acara Kegiatan Sharing for Indonesia (S4I) di kampus UAI, Jakarta, Rabu (21/02/24).
Pelatihan yang dihadiri oleh belasan siswa tersebut memberikan wawasan, praktik dan strategi penulisan supaya dapat dimuat oleh media onlen. Kegiatan ini berada di bawah koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UAI yang bekerja sama dengan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan. Prodi Inggris ikut ambil bagian dengan mengusung tema “Academic and Media Writing for High School Students”.
Dalam kegiatan ini siswa juga diperkenalkan aturan penulisan media yang benar serta fungsi dan kegunaannya. Prodi Inggris juga menyasar siswa SMA dan SMK karena ingin melakukan diseminasi ilmu pengetahuan kepada generasi muda, terutama yang terkait dengan kemahiran menulis dalam bahasa Inggris.
Di tempat yang sama, ketua tim pengabdian masyarakat Prodi Inggris UAI Sherien Sabbah mengatakan bahwa selain penulisan media, peserta juga mendapatkan pelatihan menulis akademik.
“Ini adalah kegiatan sehari penuh yang dibagi ke dalam dua sesi. Tema atau materi ini dipilih karena pertimbangan pentingnya materi penulisan untuk kalangan siswa terutama dalam aspek akademik dan penulisan media,” jelasnya.
Selain Dhuha dan Sherien, hadir juga sebagai pelatih adalah Lusi Lian Piantari dan Andhika Pratiwi. Diungkapkan Sherien, selain memberikan pelatihan menulis, kegiatan ini juga dalam rangka mengajak siswa-siswi SMA dan SMK merasakan pengalaman belajar dari dosen perguruan tinggi dan mengenal materi kemahiran berbahasa secara lebih spesifik, sebagaimana mahasiswa Prodi Inggris pada semester awal. I press
COMMENTS