Bahwa Pemerintahan Jokowi sudah tidak memiliki harapan lagi untuk mampu mencerahkan bangsa dan membahagiakan rakyat Indonesia. Terlalu banyak masalah yang ditimbulkan oleh peran kepemimpinannya baik di bidang politik, ekonomi, hukum, agama maupun lainnya. Amanah yang tidak tertunaikan bahkan diabaikan.
Bahwa terjadi dan masifnya KKN (Korupsi Kolusi & Neptisme) sebagai akibat adanya pembiaran. Presiden dan para pejabat korup dinilai melanggar sumpah. Korupsi melalui suap, mark up, titipan anggaran pada APBN, pemanfaatan pandemi, maupun kebocoran bantuan sosial dan proyek bencana menjadi fenomena. Pejabat negara yang berbisnis telah membuka ruang Kolusi. Membawa anak, istri dan keluarga ikut berkuasa adalah Nepotisme yang telah dianggap biasa.
Bahwa hukum telah banyak yang disulap menjadi kepanjangan tangan politik yang lebih jauh berkhidmat untuk kepentingan kekuasaan. Negara hukum (rechtstaat) telah bergeser menjadi negara kekuasaan (machtstaat). Perppu diterbitkan tanpa ada kegentingan yang memaksa dan Keppres memanipulasi Undang-Undang. Lembaga peradilan pun kadang ikut dimainkan.
Bahwa rezim investasi menuai kegagalan. Banyak aset negara yang dijual, bandara tidak berfungsi, proyek mangkrak dan cost overrun akibat ambisi tanpa dukungan tenaga seperti proyek Kereta Cepat China dan IKN. Dana APBN semakin tergerus yang berakibat pada hutang luar negeri yang meningkat tajam.
Bahwa Presiden Jokowi harus bertanggung jawab atas pelanggaran konstitusi terkait pengelolaan Keuangan Negara dan APBN, antara lain penetapan APBN melalui Peraturan Presiden (Perpres) secara sepihak tanpa melibatkan DPR, yang secara nyata melanggar Pasal 23 Undang-Undang Dasar (UUD) yang mewajibkan APBN ditetapkan dengan Undang-Undang setelah mendapat persetujuan DPR. Penetapan APBN secara sepihak oleh presiden, melalui Perpres, terbukti merugikan keuangan negara serta membuat rakyat bertambah miskin, sedangkan di lain sisi para oligarki semakin kaya.
Bahwa peran salah satu negara adidaya yang sangat diberi keleluasaan merupakan persoalan bangsa yang sangat serius. Potensial untuk "menjajah" dan "menjarah". Sebagai raksasa ekonomi China menghegemoni. Tahap awal adalah penguasaan ekonomi selanjutnya politik berikutnya membungkam demokrasi dengan menyusup dalam lingkaran oligarki dan tentunya bisa sampai pada pertahanan negara (militer). Banjir TKA China adalah tahapan pra kondisi. Kedaulatan negara dalam bahaya.
Bahwa pelanggaran HAM menjadi warna rezim Jokowi. Tewasnya 800 an petugas Pemilu tanpa penyelidikan sementara Perhimpunan Kedokteran menyatakan kematian tersebut bukan karena kelelahan, kekerasan di luar batas kemanusiaan oleh petugas keamanan pada peristiwa 21-22 Mei 2019, pembantaian 6 laskar FPI hingga kasus Kanjuruhan adalah pengabaian bahkan bisa disebut sebagai perekayasaan politik.
Bahwa lahirnya Keppres no. 17 Th. 2022 yang tidak menjelaskan siapa/ kelompok mana yang telah melakukan pelanggaran HAM Berat dan siapa yang menjadi korbannya. Maka di kasus 1965
dengan mudah Umat Islam dan TNI bisa diposisikan sebagai tertuduh. Sementara PKI dibela sebagai korban dan akan mendapatkan ganti kerugian. Kemudian dengan terbitnya Inpres no.2 Th. 2023 sebagai tindak lanjut Keppres no.17 Th. 2022 semakin memperjelas “keberpihakan” rejim Jokowi kepada pihak PKI, yang sudah dibubarkan melalui TAP MPR.
Bahwa umat Islam dijadikan target pelumpuhan melalui stigmatisasi teroris, radikal, intoleran bahkan politik identitas. Moderasi beragama disimpangkan untuk sekularisasi, pengambangan nilai dan de-Islamisasi. Sementara pragmatisme, mistisisme, hedonisme dan machiavelisme tambah menjadi-jadi.
Bahwa tingkat kesenjangan sosial ekonomi tinggi antara pribumi dan non-pribumi maupun antara pejabat dan rakyat. Gaya hidup mewah di ruang istana dan keluarga pejabat yang kini terbongkar menjadi bukti adanya kesenjangan tersebut. Menyakiti rakyat yang merasakan hidup semakin berat.
Bahwa DPR semestinya menjalankan fungsi sebagai lembaga pengawas dari kerja pemerintahan, akan tetapi nyatanya DPR justru dinilai sebagai "tukang stempel" kebijakan pemerintah termasuk terakhir persetujuan mengenai Perppu Cipta Kerja.
Bahwa dukungan berlebihan dan demonstratif Presiden Jokowi kepada Calon Presiden dengan menyalahgunakan fasilitas negara. Demi sukses kandidat Capres dukungan Istana, Jokowi memanfaatkan Istana Negara untuk konsolidasi. Demikian juga dengan penggunaan pesawat Kepresidenan bagi keperluan Deklarasi Capres sebuah Partai Politik. Berdasarkan kenyataan itu pemerintahan Presiden Jokowi tidak akan mampu meyakinkan dan menjamin bahwa penyelenggaraan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden akan berlangsung sesuai asas luber dan jurdil.
Bahwa Presiden Jokowi harus bertanggungjawab atas keterpurukan negeri ini (jauh dari slogan revolusi mental). Tidak layak untuk meneruskan kepemimpinan pemerintahan apalagi ada keinginan atau gagasan untuk memperpanjang masa jabatan. Pilihan hanya dua yaitu mundur atau dimundurkan. Mundur atas dasar Ketetapan MPR No VI tahun 2001 dan dimundurkan berdasarkan UUD 1945 Pasal 7A.
Dengan dasar pikiran demikian maka kami sepakat mengajukan Petisi untuk adanya perubahan politik dan kepemimpinan serta tegaknya kedaulatan rakyat, yaitu :
Pertama, mendesak DPR dan MPR agar menjalankan kewenangannya sebagaimana aturan dalam UUD 1945 untuk segera proses memakzulkan Presiden Jokowi, sesuai mekanisme yang berlaku.
Kedua, mengajak seluruh elemen bangsa
untuk secara konstitusional berjuang memulihkan kembali asas kedaulatan rakyat yang telah terampas oleh sekelompok elit yang bernama
oligarki.
Demikian Petisi ini dibuat dan disampaikan sebagai wujud tanggungjawab bersama dalam menegakkan kedaulatan rakyat berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Jakarta, 20 Juli 2023
Daftar Penanda Tangan Petisi 100 Untuk Penegakan Kedaulatan Rakyat
1 |
Letjen TNI Purn. H. Yayat Sudrajat, SE |
Ketua DHD 45 Jabar/ Sesmenko Polhukam2016-2017/Kabais TNI 2015 -2016 |
|
2 |
Mayjen TNI Purn. Deddy
S. Budiman |
Ketua Umum Aliansi Pejuang & Purnawirawan TNI/Mantan Staf Ahli Panglima TNI |
|
3 |
Dr. Ir. Marwan Batubara |
Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS)/ Anggota
DPD RI 2004-2009 |
|
4 |
Letjen TNI
Mar. (Purn.) Suharto |
Komandan Korps Marinir
(1996-1999) Itjen Dephankam (1999) |
|
5 |
Dr. Abdullah Hehamahua, SH., MM. |
Penasehat
KPK periode 2005
- 2013 |
|
6 |
Prof. Dr. Anthoni Budiawan |
Managing Director
Political Economy and Policy
Studies (PEPS) |
|
7 |
Prof. Dr. H.
Amien Rais, MA. |
Ketua MPR periode 1999
- 2004 |
|
8 |
Prof. Sri
Edi Swasono, M.P.IA., Ph.D. |
Guru Besar Universitas Indonesia |
|
9 |
Jenderal TNI (Purn.) Tyasno
Sudarto |
Kepala Staf TNI Angkatan Darat
1999 - 2000 |
|
10 |
Laksamana TNI Purn. Slamet Soebojanto |
Kepala Staf TNI Angkatan Laut
2005 - 2007 |
|
11 |
H. Mudrick S. Malkan
Sangidu |
Ketua Dewan Pembina Mega Bintang |
|
12 |
Prof. Dr. H. Sanusi Uwes, MPd. |
Guru Besar UIN Sunan Gunung Jati |
|
13 |
Ir. H. Tito Rusbandi |
Ketua Umum Komite Peduli Indonesia (KPI)/ Aktivis Pergerakan 77-78 |
|
14 |
H.M. Rizal
Fadillah, SH |
Pengamat Politik & Kebangsaan/ Aktivis Muhammadiyah Jabar |
|
15 |
Memet Akhmad
Hakim, SH |
Advokat Senior/ Mantan Komisioner KPU Jabar |
|
16 |
Drs. HM. Mursalin |
Presiden Komite Indonesia untuk
Solidaritas Dunia Islam
(KISDI) |
|
17 |
Mayjen TNI (Purn.) Soenarko |
Danjen Kopassus 2007 - 2008 |
|
18 |
Habib Muhsin
Ahmad Alatas |
Ulama |
|
19 |
Prof. dr. Herman Susanto, Sp.OG(K) |
Ketua Dewan
Pakar APIB |
|
20 |
Dr. Ir. Memet Hakim |
Ketua Dewan
Pembina Aliansi Profesional
Indonesia Bangkit (APIP) |
|
21 |
H. Memet Hamdan, SH., MSc. |
Budayawan / Tokoh Masyarakat Jabar |
|
22 |
Mayjen TNI Pur. Robby
Win Kadir |
Presidium KAMI Jabar/
Sekr. DHD 45 |
|
23 |
Dr. KH Aby Cecep S.
Anshori, MA., M.Pd. |
Pembina Nurul
Ikhlas |
|
24 |
H. Dindin S Maolani, SH |
Advokat Senior/
Presidium FKP2B/ Aktivis 77-78
Ketua DM Unpad |
|
25 |
Ir. Syafril Sjofyan, Bk.Teks., MM. |
Sekjen FKP2B/Aktivis Pergerakan 77-78 |
|
26 |
Drs. M. Hatta Taliwang |
Ketua Insitut Soekarno – Hatta/
Anggota DPR-RI 1999-
2004 |
|
27 |
Prof. Dr. Eggi
Sudjana, SH., M.Si |
Aktivis/ Advokat |
|
28 |
Radhar Tribaskoro, SE., MSi. |
Aktivis/ Penulis/ Komite Eksekutif KAMI |
|
29 |
Brigjen TNI Purn. Dr. H. Nasuka |
Gerakan Bela Negara/ Penasehat FKP2B |
|
30 |
Brigjen TNI Purn. Poernomo |
Ketua Gerakan Bela Negara (GBN) |
|
31 |
Lusiana Mulya |
Ketua Perempuan Sunda Bergerak |
|
32 |
Dr. Syahganda Naingolan |
Lembaga Kajian Publik Sabang
Merauke Circle |
|
33 |
Hervan Rivano, S.P |
Sekjen DPP APIB |
|
34 |
Brigjen TNI.
Purn. R.Kun Priyambodo |
Aliansi Pejuang & Purnawirawan TNI |
|
35 |
Paskah Irianto, SE |
Human Right
Depender |
|
36 |
Susi Koesmiati, SH |
Sekretaris KAMI
Jabar |
|
37 |
Ir. Agung Sabur, Dipl.
H. |
Pegiat Sosial/ Ketua Umum Komunitas BBM dan BSC |
|
38 |
Ir. H. Sofyan Mulyana |
Presidium KAPPAK
- ITB |
|
39 |
Hari Nugraha, S.Si |
Aktivis Nurul
Ikhlas |
|
40 |
Ustad Helmi Efendi |
Aktivis Nurul
Ikhlas |
|
41 |
Elyan V. Hakim |
Presidium PRAMBOS/ Wakil Ketua KPI |
|
42 |
Kol. TNI (Purn) A. Sahar Harahap, SH., MH. |
Sekjen DPP FPPI (Forum Purnawirawan Pejuang Indonesia) |
|
43 |
Dr. Ir. Basith Wahid,
AK., MSc. |
Ketua Umum Aliansi Profesional Indonesia Bangkit
(APIB) |
|
44 |
Letjen TNI
Pur. Syam Soemanegara |
Irjen Deplu periode 1994- 1998,
Dubes Libanon 2000- 2002 |
|
45 |
KH. Syukri Fadholi, SH.,
MKn. |
Presidium KAMI Yogyakarta |
|
46 |
Prof. Ir. Daniel Mohammad
Rosyid, M.Phil., Ph.D.,
MRINA |
Guru Besar ITS/ Presidium KAMI
Jatim |
|
47 |
DR. Muhammad Taufiq, SH.,
MH. |
Ketua DPC IKADIN Surakarta/ Ahli
Hukum Pidana |
|
48 |
Gerlaz Gerhaan |
Presidium KAMI
Sulsel |
|
49 |
H. Zulbadri, SH. |
Presidium KAMI
Sumut |
|
50 |
Dr. Abuya Shiddiq |
Presidium KAMI
Banten |
|
51 |
Mahmud Khalifah Alam, S. Ag. |
Presidium KAMI
Sumsel |
|
52 |
Muhammad Erwan |
Presidium KAMI
Riau |
|
53 |
Ahmad Khozinudin, SH |
Advokat |
|
54 |
Djudju Purwantoro, SH.,MH., CIL.,CLA. |
Sekjen Ikatan Advokat Muslim Indonesia/ Ketua AP KAMI
DKI Jakarta |
|
55 |
Drs. H. Makhfur Zurachman, MPd. |
Presidium KAMI
- Kepri |
|
56 |
H. Suryadi |
Presidium KAMI
Jambi |
|
57 |
Saiful Anwar, SH., MH., |
Presidium KAMI
Aceh |
|
58 |
Sutoyo Abadi
– Semarang |
Director Kajian
Merah Putih / Sekretaris KAMI Lintas Provinsi |
|
59 |
Donny Harricahyono - Surabaya |
Komite Eksekutif KAMI Jatim |
|
60 |
Hj. Melani, SH., MH. |
Advokat/
Mantan Ketua LBH
Bandung/ PAKS |
|
61 |
Drs. D.A Rusdoyo Punsu,
MM. |
Aktivis REAKSI
- ITB |
|
62 |
H.M. Itto
Rivano, SH |
Eksponen 66 eks. Ketua KAPPI Bandung/ Mantan Sekwilda Pandeglang |
|
63 |
Ir. Sebastian Jaafar, MH. |
Presidium KAPPAK
- ITB |
|
64 |
Ir. Rahmat Pakih |
Aktivis REAKSI
- ITB |
|
65 |
Emi Klanawijaya, SH. |
Advokat, Eksponen 66 |
|
66 |
Sasmito Yudho
Iswaro, S.P |
Aktivis Pendidikan |
|
67 |
Ir. Iyus Rusmana |
Aktivis Aliansi
Profesional Indonesia Bangkit |
|
68 |
dr. Yuyu Aisyah |
Dokter/ Aktivis |
|
69 |
Ir. Indra Adil |
Eksponen
Aktivis Pergerakan 77-78 |
|
70 |
Junaedi Samsudin |
Aktivis Forum
Purnawirawan Pejuang Indonesia (FPPI) |
|
71 |
Drs. T. Sutikno |
Aktivis Aliansi
Profesional Indonesia Bangkit |
|
72 |
Dr. Guntur Alamsyah, Mars. |
Pemilik/ Pengelola RS Swasta |
|
73 |
Ustadz Dicky
Achmad |
Barkin / Paguron Silat |
|
74 |
Prof. Dr.
Ir. Ana Rochana, M.S, |
Guru Besar
Peternakan Unpad Mandalajati |
|
75 |
Neneng Khodijah, S.Ag. |
Divisi Emak-emak KPI |
|
76 |
Ustad Agus Salim |
Pengurus Forum Persaudaraan Islam KBB |
|
77 |
Jehan Hidayat, S.P |
Aktivis Kedaulatan Rakyat |
|
78 |
Edy Mulyadi |
Wartawan Senior |
|
79 |
Drs. H. Achmad Nurhassan Dadi Putra, BK.Teks., MM. |
Akademisi di Perguruan Tinggi Bandung |
|
80 |
Endang Wuryaningsih, SH. |
Bendahara Komite Peduli Indonesia - KPI |
|
81 |
Damai Hari Lubis, SH., MH. |
Dosen dan
Advokat |
|
82 |
Dr. Ir. HM. Nizar Dahlan, M.Si |
Ketua Umum Rumah Pejuang Indonesia (RPI) |
|
83 |
Prof. Ir.
Widi Agoes Pratikto, M.Sc, Ph.D. |
Guru Besar ITS/ Mantan Sekjen
KKP/ EXC Dir CTI CFF |
|
84 |
Ida Farida Moekardanu |
Sekretaris Umum Komite Peduli
Indonesia (KPI) |
|
85 |
Dr. H Anton Minardi, SIP,. SH,. MAg,. MA. |
Advokat/ Dosen |
|
86 |
Muslim Arbi |
Direktur Gerakan
Perubahan |
|
87 |
Noor Alam,
SH., MBA., MSc. |
Aktivis Perempuan APIB Jabar |
|
88 |
Ir. H. Juhani Ahmad, M. Sc. |
Ketua Bidang Dakwah PW PERSIS Jabar |
|
89 |
Muhtar Efendi,
SH., MH. |
Advokat / Ketua
PH - MBCB |
|
90 |
Rus Utaryono, SH., MH. |
Wakil Ketua Mega
Bintang Solo |
|
91 |
Teten Juhari, S.Pi |
Pengusaha/ Aktivis |
|
92 |
KMT. Hj. Siti
Marjani Setyningrat, SE.,
MM. |
Ketua DPW LASQI Jawa Tengah |
|
93 |
Ir. Ahmad Burhanuddin,
MM |
Aktivis Pergerakan 77-78 IPB |
|
94 |
KH. Ir. Andri Kurniawan, MAg. |
Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Malang Raya |
|
95 |
Rita Rossie
Rusman |
Aktivis
Perempuan Sunda Bergerak |
|
96 |
H. Saefudin Bonglin, BA. |
Komite Ekskutif KAMI
Jawa Tengah |
|
97 |
Hj. Nuri Handayani |
Ketua Komite Wanita Pejuang Indonesia Nasional (KWPI) |
|
98 |
Drs. Rachmat
Mahmudi, M.Si |
Ketua Aliansi Ulama & Tokoh Jawa
Timur/ Ketua PUI Kediri |
|
99 |
Yulianti, SPd. |
Gerakan Ibu
Negeri |
|
100 |
Dra. Ida
Candra, M.Pd |
Presidium KAHMI
Jawa Tengah 2022 - 2027 |
|
Nara Hubung : Ir.
Syafril Sjofyan, MM. 0877-8288-8321/ Dr. Ir. Marwan
Batubara 0811-1771-911 Staf : Restu Ginanjar,
Lia Gistiani, S.Sos,
Lukman Nulhakim,
S.Sos, Asep SN
COMMENTS