KONFRONTASI- Almarhum Abdulrachim
bin Kresno (Mas Miming, Garming) adalah
seniorku di SMA Negeri 1 Madiun, Jatim, kata
''Beliau adalah aktivis ITB yang tangguh, pegang prinsip dan santun, tipikal kesalehan sosial Jawa, beliau pejuang demokrasi, membela kaum tertindas, dan menegaskan keadilan sosial harus dipertaruhkan oleh masyarakat madani (civil society) demi rakyat kecil, selamat jalan Mas Abdulrachim, Mas Miming menuju keabadian, kembali ke Sang Khalik, sang Maha Pngasih dan Penyayang,'' kata Dr Herdi Sahrasad, dosen/akademisi senior Universitas Paramadina dan Arief Gunawan, Pemerhati Sejarah, keduanya mengenal Mas Miming dengan baik.
‘’ Bang Rizal Ramli, dia banyak cerita tentang kedekatannya denganmu sejak penyusunan Buku Putih ITB , sementara saya di Dewan Mahasiswa ITB bersama Heri Ahmadi,’’kata Sudi Waluyo, alumnus ITB dan Ketua Perhimpunan Alumni Jerman 2007-2011
Almarhum Abdulrachim bin Kresno (Mas Miming, Garming) , yang paling aku suka dia orang-nya low
profile walaupun sebenarnya di mataku
dia pemikir tangguh,’’ kata Sudi Waluyo, alumnus ITB
‘”Dan waktu SMA aku cukup dekat dengan dia dan sering diajak makan siang di rumahnya walaupun aku adik kelasnya dan dilanjutkan di Bandung satu Kampus Rizal Ramli,’’ kata Sudi Waluyo, Ketua Perhimpunan Alumni Jerman 2007-2011
"Innalillahi wa innailahi rojiun. Saya sangat sedih atas meninggalnya sahabat dan kawan seperjuangan, Ir. Abdul Rachim, Elektro ITB 1972," tulis Rizal Ramli, Menko Ekuin Presiden Gus Dur.
Rizal menambahkan, selain
dirinya dan Abdul Rachim, penulis Buku Putih itu lainnya adalah Irzadi Mirwan
ITB dan Josef Manurung.
Buku Putih yang mereka tulis
mengkritik pembangunan Orde Baru yang dinilai menciptakan kesenjangan dan
ketimpangan, juga mengabaikan aspek pendidikan.
Buku Putih itu dipandang
sebagai salah satu mile stone penting dalam perjalanan perlawanan terhadap Orde
Baru. Peneliti Cornel University, Bennedict Anderson, menterjemahkannya ke
dalam bahasa Inggris. Setelahnya, buku ini terjemahkan ke dalam delapan bahasa
asing.
Karena Buku Putih itu, Rizal
Ramli dan Abdul Rachim sempat merasakan dinginnya sel penjara Sukamiskin selama
1,5 tahun.
Mereka dipenjara bersama Ketua
DM ITB Heri Akhmadi, dan sejumlah aktivis mahasiswanya, seperti Al Hilal Hamdi
dan Ketua DM Unpad Iskaidir Chatab, juga Ketua DM Unisba Aa Tarsono.
"Dan selama belasan tahun
kemudian, kami terus bersama memperjuangkan pemerintahan yang adil dan
prorakyat," kata Rizal Ramli lagi sambil mendoakan agar amal kebaikan alm.
Abdul Rachim diterima Allah SWT.
COMMENTS