JAKARTA - Perbedaan bom atom dan bom hidrogen yang biasa digunakan dalam perang atau aksi terorisme. 2 jenis bom ini punya efek khusus yang tentunya sangat menghancurkan.
Pada Perang Dunia II, kota Hirosima dan Nagasaki dihancurkan menggunakan bom atom oleh Amerika Serikat. Hal ini mengakibatkan pemerintah Jepang tidak berdaya dan harus menyerah. Tahukah kamu, ada bom lain yang lebih dahsyat dari bom atom. Bom tersebut adalah Bom Hidrogen.
Bom atom dan bom hidrogen keduanya termasuk kedalam jenis senjata nuklir, tetapi kedua benda ini sangat berbeda satu sama lain.
Berikut adalah perbedaan bom atom dan hidrogen.
1. Sumber Energi Ledakan
Senjata nuklir terdiri dari dua tipe dasar. Jenis pertama hanya menghasilkan energi ledakan dari reaksi fisi. Senjata jenis ini sering disebut bom atom (atomic bomb, atom bomb). Energinya hanya dapat berasal dari inti atom.
Tipe kedua menghasilkan sebagian mulia energinya melewati reaksi fusi nuklir. Senjata jenis ini disebut senjata termonuklir atau bom hidrogen (disingkat sbg bom-H), karena tipe ini didasari bagian fusi nuklir yang menggabungkan isotop-isotop hidrogen (deuterium dan tritium).
2. Kekuatan Ledakan
Energi yang dilepaskan oleh bom atom diyakini memiliki kekuatan satu ton TNT hingga 500 kiloton TNT. Bom atom yang pernah digunakan untuk membunuh jutaan manusia adalah bom atom milik AS yaitu ‘Fat Man’ dan ‘Little Boy’ dengan kekuatan 15 kiloton TNT dan 20 kiloton TNT.
Sementara, bom hidrogen dapat menghasilkan kekuatan yang jauh lebih tinggi daripada bom atom, yaitu setara dengan megaton TNT. Salah satu contoh bom hidrogen adalah Tsar Bomba, senjata nuklir terbesar yang pernah diledakkan dengan hasil 50 megaton.
3. Proses Ledakan
Bom atom, seperti yang pernah dijatuhkan di Nagasaki dan Hiroshima, daya ledaknya merupakan hasil dari pelepasan energi secara tiba-tiba ketika membelah inti elemen berat, seperti plutonium. Proses ini dikenal sebagai reaksi fisi.
Sementara itu, bom hidrogen, proses peledakannya terdiri dari beberapa bagian. Diawali dengan peledakan bom atom. Ledakan tersebut menciptakan jutaan derajat suhu panas, sehingga memberikan energi yang cukup untuk menyatukan dua inti pada tahap kedua, yang kemudian dikenal sebagai fusi nuklir. I snd
COMMENTS