JAKARTA-Mengawali tahun 2023, grup band Wali yang digawangi Faank (vokal), Apoy (gitar), Ovie (keyboard), dan Tomi (drum) kembali dengan karya terbarunya yakni sebuah single dengan lirik berbahasa Sunda berjudul "Kumaha Aing".
Apoy saat konferensi pers di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa melalui "Kumaha Aing", Wali berusaha untuk ikut meramaikan khazanah bahasa daerah. Bahasa Sunda sendiri dipilih sebab dua anggota Wali yakni Apoy dan Faank merupakan orang Sunda.
"Kita pede, lumayan sedikit maksimal untuk lagu berbahasa Indonesia. Jadi, pengin juga kita menyentuh daerah-daerah tiap provinsi, khusus kali ini Jawa Barat. Kebetulan saya, Faank, itu orang Sunda, jadi kenapa tidak kita coba untuk berbahasa Sunda," kata Apoy.
Ia menambahkan, lagu "Kumaha Aing" sengaja diciptakan sebagai bentuk penolakan terhadap arogansi manusia yang kerap merasa seolah-olah paling superior dibandingkan manusia lainnya.
Mengenai judul "Kumaha Aing", Faank mengatakan kalimat tersebut dipilih sebab dirasa paling pas untuk menggambarkan kesombongan manusia. "Kumaha aing" sendiri jika dalam bahasa Indonesia berarti "terserah saya" atau "semau saya".
"Saya orang Sunda dan besar di Sukabumi dan saya ingat waktu ngaji kitab itu, kata-kata aing itu hanya untuk Allah. Ketika ada orang menyebut dirinya aing itu dia dengan segala kesombongannya. Apalagi kalau ngomong kumaha aing, itu sombong banget," jelas Faank.
"Padahal, hidup itu enggak boleh semau kita. Kita punya hak, tapi orang lain juga punya hak. Kira-kira seperti itu," lanjut dia.
Pada kesempatan yang sama, Wali juga meluncurkan video musik untuk lagu tersebut. Digarap oleh sutradara Norman Kusuma dan Adieusna, video musik itu menampilkan komedian Ki Daus sebagai tokoh utama yang menjalani hidup sesuka hatinya tanpa memikirkan orang lain usai memenangkan undian.
Untuk mendukung lirik lagu yang sepenuhnya berbahasa Sunda, video musik "Kumaha Aing" menampilkan berbagai kearifan lokal Sunda seperti permainan tradisional anak-anak Cingciripit, odong-odong, hingga pedagang bakso cuanki. Selain itu, dua anggota Wali mengenakan pakaian adat Baduy, sedangkan dua lainnya mengenakan sarung yang diselempangkan.
Setelah single berbahasa Sunda pertama mereka berjudul "Kumaha Aing", Wali juga telah mempersiapkan sebuah single religi untuk dirilis dalam waktu dekat. I tar
COMMENTS