TEHERAN-Nyawa seorang pengunjuk rasa melayang setelah ditembak mati petugas keamanan karena kedapatan merobek poster besar pemerintah yang menampilkan pemimpin tertinggi Republik Islam Ayatollah Ali Khamenei.
BBC Persia melaporkan bahwa korban diidentifikasi sebagai Erfan Rezaei, yang merupakan pengunjuk rasa berusia 21 tahun.
"Ia tewas setelah pistol ditembakkan ke bahunya dari jarak dekat," lapor BBC mengutip sumber yang dekat dengan keluarga.
Insiden itu dikatakan terjadi pada 21 September. Keluarga tersebut, yang dilaporkan berada di bawah tekanan pemerintah, dipaksa untuk mengakui bahwa Rezaei ditembak oleh sesama pengunjuk rasa, menurut laporan BBC Rabu (26/10).
Pejabat pemerintah Iran belum mengomentari insiden itu.
"Rezaei meninggal akibat kerusakan parah pada ginjal dan limpa yang disebabkan oleh luka tembak di punggungnya," lapor BBC mengutip sumber tersebut.
Pihak berwenang mengizinkan keluarga Rezaei membawa jenazahnya dari rumah sakit untuk dimakamkan dua hari kemudian dengan syarat mereka mengadakan pemakaman yang tenang, tambah laporan itu.
"Saya menatap foto Anda dan menangis berjam-jam setiap hari," tulis ibu korban yang patah hati di Instagram disertai video makamnya.
Protes yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini saat berada dalam tahanan polisi moral Iran pada 16 September telah menjadi salah satu tantangan paling berani bagi kepemimpinan Republik Islam sejak Revolusi Iran 1979.
Sejumlah besar orang Iran telah turun ke jalan, di mana beberapa menyerukan kejatuhan Republik Islam dan meneriakkan “Matilah Khamenei.”
Pada Rabu (26/10), polisi anti huru hara telah dikerahkan dalam jumlah besar di kampung halaman Amini di Saqez, setelah para aktivis menyerukan protes di seluruh negeri untuk menandai 40 hari sejak dia meninggal dalam tahanan karena tidak mengenakan hijab dengan benar. I rm
COMMENTS