SALAH satu ciri orang beriman adalah sering rukuk dan bersujud sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an Surat Al-Fath ayat 29. Keutamaan orang bersujud juga diterangkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam Hadis dari Abu Hurairah berikut:
"Sedekat-dekatnya seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika dia sedang sujud, maka perbanyaklah doa." (HR Muslim)
Dalam Al-Qur'an, Allah menegaskan di wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Tanda yang dimaksud bukanlah jidat hitam atau kening yang terlihat kapalan. Adapun jidat hitam disebabkan oleh karpet yang kasar atau bisa jadi karena cara bersujud yang keliru.
Berikut firman-Nya:
مُحَمَّدٌ رَّسُوۡلُ اللّٰهِ ؕ وَالَّذِيۡنَ مَعَهٗۤ اَشِدَّآءُ عَلَى الۡكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيۡنَهُمۡۖ تَرٰٮهُمۡ رُكَّعًا سُجَّدًا يَّبۡتَغُوۡنَ فَضۡلًا مِّنَ اللّٰهِ وَرِضۡوَانًاۖسِيۡمَاهُمۡ فِىۡ وُجُوۡهِهِمۡ مِّنۡ اَثَرِ السُّجُوۡدِ ؕ ذٰ لِكَ مَثَلُهُمۡ فِى التَّوۡرٰٮةِ ۛ ۖۚ وَمَثَلُهُمۡ فِى الۡاِنۡجِيۡلِ ۛۚ كَزَرۡعٍ اَخۡرَجَ شَطْئَـهٗ فَاٰزَرَهٗ فَاسۡتَغۡلَظَ فَاسۡتَوٰى عَلٰى سُوۡقِهٖ يُعۡجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَـغِيۡظَ بِهِمُ الۡكُفَّارَ ؕ وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ مِنۡهُمۡ مَّغۡفِرَةً وَّاَجۡرًا عَظِيۡمًا
" Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar." (QS Al-Fath Ayat 29)
Menurut Tafsir Kemenag, kalimat: سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ۚ (pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud), maksudnya ialah air muka yang cemerlang. Tidak ada gambaran kedengkian dan niat buruk kepada orang lain. Mereka penuh ketundukan dan kepatuhan kepada Allah, bersikap dan berbudi pekerti yang lembut sebagai gambaran keimanan mereka.
Mengenai cahaya muka orang yang beriman, 'Utsman berkata: "Adapun rahasia yang terpendam dalam hati seseorang; niscaya Allah menyatakannya pada raut mukanya dan lidahnya." Sifat-sifat yang demikian itu dilukiskan dalam Taurat dan Injil.
Pakar tafsir abad 14 H, Syekh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di menerangkan, tanda bekas sujud di wajah mereka itu artinya ibadah yang mereka lakukan itu membekas di wajah mereka sehingga wajah mereka bersinar. Karena batin mereka bersinar disebabkan sholat, maka lahiriyah mereka juga menampakkan cahaya. Wallahu a'lam
COMMENTS