KONFRONTASI-Perum Bulog menyiapkan dana sebesar Rp2 triliun yang diperoleh dari Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk membangun infrastruktur logistik pangan.
Direktur SDM dan Umum Perum Bulog Wahyu Suparyono di Jakarta, Rabu mengatakan, sejumlah infrastruktur yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja BUMN pangan tersebut yakni penggilingan beras (Rice Milling Unit/RMU), mesin pengolahan beras (rice to rice processing) serta gudang kedelai.
"PMN diperoleh pada 31 Desember 2016. Saat ini (rencana pembangunan infrastruktur) dalam taraf studi kelayakan oleh konsultan," katanya.
Pembangunan infrastruktur logistik pangan tersebut, lanjutnya, nantinya diprioritaskan di wilayah sentra produksi pangan seperti Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung untuk beras dan untuk kedelai di NTB dan Jatim.
Wahyu menyatakan, setelah selesai proses kelayakan studi yang dilakukan konsultan, selanjutnya dilakukan tender dan diharapkan pada Januari 2018 bisa diawali pembangunan konstruksinya.
Sementara itu terkait realisasi pengadaan beras dalam negeri oleh Perum Bulog, menurut Wahyu, hingga saat ini mencapai 1,6 juta ton dari target 3,9 juta ton tahun 2017. Sedangkan stok beras yang ada di gudang Bulog hingga kini sebanyak 2 juta ton.