Submitted by redaksi on Senin, 9 Dec 2019 - 16:27
Sekretaris Jenderal Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (Prodem) Satyo Purwanto menilai KPK dapat memanggil mantan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita terkait kebijakan impor ugal-ugalan yang dilakukan di periode sebelumnya.
Pernyataan Satyo begitu ia disapa didasari oleh keputusan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) akan membuang stok beras yang mutunya berkurang sebanyak 20 ribu ton beras.
Submitted by redaksi on Jumat, 6 Dec 2019 - 10:00
Puluhan ribu ton ini adalah beras impor yang disimpan Bulog untuk persediaan nasional. Karena kualitas turun, maka kebijakannya harus dibuang. Lagi-lagi, impor dituding penyebab berasnya mubazir.
oleh Ikhwan Hastanto
Submitted by webadmin on Rabu, 4 Dec 2019 - 19:16
KONFRONTASI-Pemerintah menargetkan dapat mengekspor beras premium sebanyak 100 ribu hingga 500 ribu ton pada 2020.
"Terkait ekspor beras saya akan mempersiapkan mulai dari bibit, mulai dari kesiapan lahan, irigasi, tesnya dimana. Harus bisa bersaing dengan beras-beras yang ada dari negara lain," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Kantor Presiden Jakarta pada Rabu.
Menurut dia, pemerintah akan mempersiapkan kebutuhan untuk mendukung ekspor beras itu pada Januari 2020, sehingga pada Maret atau April dapat dilakukan pengiriman keluar.
Submitted by redaksi on Selasa, 3 Dec 2019 - 11:45
KONFRONTASI - 20 puluh ribu ton cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola Perum Bulog terpaksa dimusnahkan karena mengalami penurunan mutu atau disposal stock.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan, nilai beras disposal itu mencapai Rp160 miliar dengan asumsi harga rata-rata pembelian di tingkat petani sebesar RP8.000 per kilogran.
Submitted by redaksi on Selasa, 3 Dec 2019 - 01:09
KONFRONTASI- Hastag atau tagar #TangkapEnggar menjadi salah satu trending topic Twitter nasional.Hastag yang menyoroti praktik impor beras “ugal-ugalan” mantan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dimulai oleh politisi Partai Gerindra Iwan Sumule.
Submitted by redaksi on Sabtu, 30 Nov 2019 - 07:44
Submitted by webadmin on Rabu, 27 Nov 2019 - 04:12
KONFRONTASI-Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso optimistis beras sebagai komoditas pangan utama masyarakat Indonesia bisa satu harga. Sama halnya seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sukses satu harga pula di seluruh wilayah, termasuk Papua.
Submitted by redaksi on Minggu, 1 Sep 2019 - 18:39
Konfrontasi - Panjangnya musim kemarau yang berlangsung dengan terlambatnya masa tanam di tahun lalu diprediksi bakal menyumbang penurunan produksi beras nasional. Jika dibandingkan tahun lalu, produksi beras tahun ini diprediksi bakal anjlok.
Submitted by webadmin on Kamis, 29 Aug 2019 - 13:57
KONFRONTASI-Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Galuh Octania menginginkan Badan Urusan Logistik (Bulog) meningkatkan kualitas beras yang diserapnya supaya bisa bersaing di skema bantuan sosial baru yaitu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
"Apalagi Bulog bukan satu-satunya pemasok beras dalam BPNT dan skema kartu Sembako Pangan Murah. Dengan meningkatkan kualitas berasnya, Bulog tidak perlu khawatir pendistribusian berasnya akan terganggu," kata Galuh Octania dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Submitted by webadmin on Minggu, 14 Jul 2019 - 12:05
KONFRONTASI-Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Galuh Octania menyatakan musim kemarau yang berlangsung sejak April 2019 dan diprediksi berlangsung dalam waktu lama bakal mempengaruhi serapan beras Perum Bulog.
"Berlangsungnya musim kemarau ini berpotensi menimbulkan dampak pada penyerapan beras," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, pada musim kemarau, petani berisiko gagal panen, sehingga memilih tidak menanam padi.
Pages